Dalam era digital yang semakin maju, live shopping telah menjadi salah satu cara inovatif untuk berbelanja secara online.
Konsep ini menggabungkan elemen e-commerce dengan interaksi langsung, memungkinkan penjual untuk mempromosikan produk mereka secara real-time kepada konsumen melalui siaran langsung.
Dengan fitur ini, konsumen dapat melihat produk secara langsung, bertanya, dan melakukan pembelian secara instan, menciptakan pengalaman berbelanja yang lebih menarik dan interaktif.
Namun, bagi pemilik bisnis, memilih platform live shopping yang tepat sangatlah penting, karena setiap platform memiliki karakteristik dan audiensnya masing-masing, yang mungkin dapat memengaruhi efektivitas strategi marketing.
Dengan memilih platform yang sesuai, bisnis dapat meningkatkan visibilitas produk, menjangkau audiens yang lebih luas, dan pada akhirnya, meningkatkan penjualan.
Artikel ini bertujuan untuk membandingkan dua platform terpopuler di Indonesia, yaitu TikTok dan Shopee, dalam konteks live shopping.
Melalui analisis ini, diharapkan Anda sebagai pemilik bisnis dapat membuat keputusan yang lebih tepat mengenai platform mana yang paling cocok untuk mendukung pertumbuhan bisnis Anda.
Mari kita mulai.
Live shopping adalah kombinasi antara e-commerce dan siaran langsung, di mana penjual dapat mempresentasikan produk mereka secara langsung melalui video streaming.
Dalam format ini, penjual dapat berinteraksi secara real-time dengan audiens, menjawab pertanyaan, dan menunjukkan produk secara langsung di hadapan audiens mereka.
Hal ini akan menciptakan pengalaman berbelanja yang lebih personal dan interaktif, dan memungkinkan konsumen untuk mendapatkan informasi lengkap sebelum melakukan pembelian.
Di Indonesia, live shopping telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Masyarakat yang semakin akrab dengan teknologi dan platform media sosial menjadi faktor populernya metode ini.
Banyak pelaku usaha, baik besar maupun kecil, mulai memanfaatkan live shopping sebagai strategi pemasaran yang efektif.
Tren ini didorong oleh meningkatnya penetrasi internet dan penggunaan smartphone di kalangan konsumen. Selain itu, generasi muda yang lebih terbiasa dengan pengalaman digital cenderung lebih menyukai berbelanja melalui platform yang menawarkan interaksi langsung dan hiburan.
Sejumlah platform, seperti TikTok dan Shopee, telah mengadopsi fitur live shopping, menawarkan berbagai alat dan dukungan untuk membantu pemilik bisnis memanfaatkan peluang ini.
Dengan demikian, live shopping tidak hanya menjadi tren, tetapi juga strategi penting bagi bisnis yang ingin meningkatkan keterlibatan konsumen dan penjualan di era digital ini.
TikTok menawarkan fitur live shopping yang memungkinkan pengguna untuk berbelanja secara langsung melalui video streaming.
Fitur ini memungkinkan penjual untuk menampilkan produk mereka secara real-time, memberikan demonstrasi, dan berinteraksi dengan audiens.
Selama siaran langsung, penonton dapat mengajukan pertanyaan dan melihat produk yang ditampilkan, dengan opsi untuk membeli produk tersebut dengan mudah.
TikTok juga memberikan fitur tambahan seperti stiker, polling, dan komentar yang memperkaya pengalaman berbelanja.
TikTok memiliki jutaan pengguna aktif di Indonesia, menjadikannya salah satu platform media sosial dengan pertumbuhan tercepat.
Berdasarkan data dari Statista, pada Agustus 2024 Indonesia memiliki 157,6 juta pengguna TikTok.
Audiens yang beragam, mulai dari remaja hingga dewasa, memberikan peluang besar bagi pemilik bisnis untuk menjangkau berbagai segmen pasar.
Algoritma TikTok dirancang untuk mempromosikan konten yang menarik dan relevan, memungkinkan video live shopping untuk mendapatkan audiens yang lebih luas.
Konten yang menarik dapat dengan cepat menjadi viral, meningkatkan visibilitas produk dan menarik lebih banyak pembeli.
TikTok dikenal dengan tingkat interaksi yang tinggi, di mana penggunanya aktif berkomentar, menyukai konten, dan saling berbagi konten.
Selama sesi live shopping, penjual dapat berinteraksi langsung dengan audiens, menjawab pertanyaan, dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan calon pembeli, yang dapat meningkatkan kepercayaan dan minat terhadap produk.
Shopee menyediakan fitur live shopping yang memungkinkan penjual untuk mengadakan sesi siaran langsung untuk mempromosikan produk mereka.
Melalui platform ini, penjual dapat menunjukkan produk secara detail, memberikan demonstrasi, dan berinteraksi dengan audiens secara real-time.
Shopee juga menyertakan fitur chat yang memungkinkan penonton untuk mengajukan pertanyaan dan mendapatkan jawaban langsung dari penjual.
Selain itu, produk yang ditampilkan selama siaran langsung dapat dibeli dengan mudah melalui tautan yang muncul, memberikan kemudahan bagi konsumen untuk melakukan transaksi.
Shopee memiliki basis pengguna yang besar dan loyal di Indonesia, dengan jutaan transaksi setiap harinya.
Loyalitas pengguna ini sering kali dipengaruhi oleh pengalaman berbelanja yang nyaman dan kemudahan akses, menjadikan Shopee sebagai pilihan utama bagi banyak konsumen.
Shopee menawarkan kemudahan integrasi antara live shopping dan sistem e-commerce mereka. Penjual dapat mengelola inventaris, transaksi, dan data penjualan secara efisien dalam satu platform, yang membantu memaksimalkan pengalaman berbelanja bagi konsumen.
Salah satu daya tarik utama Shopee adalah berbagai promo dan diskon yang ditawarkan.
Selama sesi live shopping, penjual dapat memberikan penawaran spesial, seperti diskon langsung atau bundling produk, yang mampu menarik perhatian konsumen dan mendorong mereka untuk berbelanja.
Berikutnya, kita akan coba bandingkan antara TikTok dan Shopee dari hal-hal berikut ini:
TikTok memiliki demografi pengguna yang lebih muda, dengan sebagian besar pengguna berusia antara 16 hingga 30 tahun.
Ini menjadikannya platform yang ideal untuk produk yang menarik bagi generasi muda, seperti fashion, kecantikan, dan teknologi.
Di sisi lain, Shopee memiliki basis pengguna yang lebih beragam, mencakup berbagai usia dan kelompok demografi, menjadikannya platform yang lebih universal untuk berbagai jenis produk.
Keduanya memiliki audiens yang besar, tetapi perbedaan ini dapat memengaruhi keputusan pemilik bisnis dalam memilih platform yang tepat.
TikTok dikenal dengan tingkat interaksi yang sangat tinggi.
Penggunanya aktif berkomentar, menyukai, dan berbagi konten, yang menciptakan lingkungan yang sangat dinamis. Selama sesi live shopping, penjual dapat berinteraksi langsung dengan audiens, meningkatkan keterlibatan.
Sebaliknya, Shopee juga memiliki interaksi yang baik melalui fitur chat dan komentar, tetapi interaksi biasanya lebih terfokus pada pertanyaan seputar produk.
Dengan demikian, TikTok memberikan pengalaman interaktif yang lebih intensif, sementara Shopee menawarkan pengalaman berbelanja yang lebih tradisional namun efisien.
Shopee menawarkan sistem pembayaran dan pengiriman yang terintegrasi, memudahkan pengguna dalam menyelesaikan transaksi dan mengelola pengiriman.
Pengguna dapat memilih dari berbagai metode pembayaran, seperti transfer bank, e-wallet, dan kartu kredit, serta menikmati berbagai pilihan pengiriman.
TikTok, di sisi lain, lebih berfokus pada pengalaman siaran langsung dan sering kali mengarahkan pengguna ke platform e-commerce untuk menyelesaikan pembelian.
Dalam hal ini, baik Shopee maupun TikTok tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
Biaya untuk menggunakan fitur live shopping di TikTok dan Shopee dapat bervariasi.
TikTok mungkin memerlukan investasi lebih besar dalam promosi untuk menarik audiens dan menciptakan konten yang menarik.
Sementara itu, Shopee sering kali menawarkan dukungan promosi dan diskon, yang dapat mengurangi biaya awal untuk penjual.
Namun, Shopee mungkin membebankan biaya transaksi atau komisi yang harus diperhitungkan oleh penjual. Oleh karena itu, penting bagi pemilik bisnis untuk mengevaluasi biaya total dan potensi pengembalian investasi dari masing-masing platform.
Strategi pemasaran di TikTok sering kali berfokus pada konten kreatif dan viral, di mana influencer dan tren dapat memainkan peran besar dalam menarik perhatian audiens.
Penggunaan hashtag, challenges, dan kolaborasi dengan kreator populer dapat meningkatkan visibilitas produk.
Sebaliknya, Shopee cenderung menggunakan strategi pemasaran yang lebih terstruktur dengan penawaran promosi, diskon, dan kampanye iklan yang berfokus pada konversi penjualan. Keduanya memiliki pendekatan yang efektif, tetapi pemilik bisnis harus memilih yang sesuai dengan tujuan pemasaran dan karakter produk mereka.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut adalah beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan:
Jenis produk yang Anda jual sangat berpengaruh terhadap pilihan platform.
Jika Anda menjual produk yang lebih cocok untuk audiens muda, seperti fashion, kecantikan, atau gadget, TikTok bisa menjadi pilihan yang lebih baik. Platform ini memungkinkan presentasi yang menarik dan kreatif melalui video.
Di sisi lain, jika produk Anda lebih beragam atau mencakup kategori seperti rumah tangga, elektronik, atau makanan, Shopee mungkin lebih tepat, karena platform ini memiliki audiens yang lebih luas dan beragam, serta fasilitas e-commerce yang lebih lengkap.
Mengetahui siapa target audiens Anda adalah kunci dalam memilih platform.
TikTok memiliki basis pengguna muda yang lebih suka konten visual dan interaktif, sementara Shopee menarik demografi yang lebih luas, mencakup berbagai usia dan latar belakang.
Jika bisnis Anda berfokus pada menjangkau generasi muda, TikTok bisa jadi lebih efektif. Namun, jika Anda ingin menjangkau konsumen dari berbagai segmen, Shopee menawarkan akses yang lebih besar kepada berbagai kelompok pengguna.
Anggaran pemasaran juga merupakan faktor penting.
TikTok mungkin memerlukan investasi lebih besar dalam produksi konten yang menarik dan pemasaran influencer untuk menjangkau audiens secara efektif.
Sementara itu, Shopee sering kali menawarkan dukungan promosi dan diskon yang dapat membantu mengurangi biaya awal. Pemilik bisnis harus mengevaluasi anggaran yang tersedia dan memilih platform yang memungkinkan mereka untuk memaksimalkan efektivitas pengeluaran pemasaran.
Terakhir, pertimbangkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang Anda.
Jika Anda ingin segera meningkatkan penjualan dan memperkenalkan produk baru, Shopee dengan promosi yang kuat dapat memberikan hasil cepat.
Namun, jika Anda berfokus pada membangun brand dan menjalin hubungan dengan audiens, TikTok dengan interaksi dan konten yang kreatif dapat membantu menciptakan loyalitas pelanggan dalam jangka panjang.
Menetapkan tujuan yang jelas akan membantu dalam memilih platform yang paling sesuai dengan visi bisnis Anda.
Dalam perbandingan antara TikTok dan Shopee untuk live shopping, kedua platform memiliki keunggulan dan karakteristik yang berbeda.
TikTok menawarkan pengalaman interaktif yang tinggi dengan audiens muda dan algoritma yang mendukung viralitas, sementara Shopee menyediakan basis pengguna yang lebih beragam, sistem pembayaran dan pengiriman yang terintegrasi, serta berbagai promosi menarik.
Memilih platform yang tepat bergantung pada jenis produk, target audiens, anggaran pemasaran, dan tujuan bisnis.
Bagi bisnis yang berfokus pada produk untuk generasi muda, TikTok mungkin menjadi pilihan yang lebih tepat berkat format konten visualnya.
Namun, untuk bisnis dengan produk yang lebih luas dan memerlukan dukungan e-commerce yang kuat, Shopee bisa menjadi solusi yang lebih baik. Pemilik bisnis disarankan untuk mempertimbangkan semua faktor ini agar dapat memilih platform yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.
Kami mendorong Anda sebagai pemilik bisnis untuk mencoba kedua platform dan mengevaluasi hasilnya.
Setiap platform menawarkan keunikan dan potensi yang berbeda, sehingga eksperimen dapat memberikan insight berharga untuk strategi marketing yang lebih efektif.
Evervista Partner siap membantu Anda dalam memanfaatkan potensi live shopping di kedua platform tersebut.
Dengan pengalaman dan layanan kami, kami akan mendukung pemilik bisnis dalam meningkatkan penjualan dan keterlibatan melalui live shopping.
Bergabunglah dengan kami untuk mengoptimalkan strategi pemasaran Anda dan meraih kesuksesan lebih besar!
Evervista Partners adalah perusahaan yang bergerak di bidang konsultan manajemen bisnis yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan dengan skala kecil dan menengah di Indonesia.